Delapan puluh enam tahun sudah tim berjuluk Macan
Kemayoran ini menghiasi dunia persepak bolaan Indonesia. Berawal dari
pembentukan Voetbalbond Indonesische
Jacatra (VIJ) cikal bakal Persija Jakarta pada 28 Oktober 1928 dan
keikutsertaannya dalam pembentukan PSSI dengan diwakilkan oleh Soekardi.
VIJ dahulu menjadi tim raksasa di Indonesia dengan
mampu menjadi juara pertama di tahun perdana pagelaran kompetisi Perserikatan
mengalahkan VVB Solo yang menjadi runner-up. Tahun berikutnya, VIJ kembali
tampil di babak final, tapi hanya keluar sebagai runner-up setelah di kalahkan
oleh PSIM Yogyakarta. Pada tahun 1933 VIJ kembali menunjukkan taringnya dan
merebut kembali trofi ke Jakarta dengan mengalahkan BIVB Bandung di Surabaya.
Tahun 1934 VIJ kembali bertemu dengan BIVB Bandung di laga final dan berhasil
mempertahankan gelar juara yang saat itu dihelat di Bandung. Empat tahun
berselang VIJ kembali hadir dalam laga final, kali ini VIJ harus berhadapan
dengan SIVB Surabaya dan keluar sebagai juara.
Setelah masa kembalinya pemerintahan Indonesia ke
negara kesatuan, VIJ merubah namanya menjadi Persija Jakarta. Sejak terakhir
mendapat gelar juara, Persija seperti kehabisan bahan bakar, baru pada tahun
1951 dan 1952 Persija kembali ke laga final dengan hasil sebagai runner-up.
Baru pada tahun 1954 Persija kembali keluar sebagai juara dengan mengalahkan
PSMS Medan. Sepuluh tahun kemudian baru Persija kembali merebut kekuasaan
tertingi dengan mengalahkan PSM Ujungpandang. Dan kembali lagi sebelas tahun kemudian
menjadi juara bersama dengan PSMS Medan karena kericuhan yang terjadi antar
pemain.
Performa Persija kembali membaik dengan menjadi
runner-up di kompetisi musim berikutnya tahun 1975-1978. Setahun berselang
Persija kembali merebut posisi teratas dengan mengalahkan PSMS Medan di
Jakarta. Kemudian macan kembali tidur dengan hanya menjadi juara ke-dua pada
musim 1987-1988 dengan ditaklukan oleh Persebaya Surabaya dengan skor 3-2 di
Jakarta.
Pada tahun 1994, Liga Indonesia yang merupakan
gabungan dari Galatama dan Perserikatan mulai bergulir. Sejak terakhir meraih
gelar juara pada tahun 1979, “Macan Kemayoran” puasa gelar sampai pada Liga
Indonesia ke VII tahun 2001 dengan mengalahkan PSM Makasar 3-2 di Jakarta.
Hingga tahun 2014 saat kompetisi sudah berubah
menjadi Liga Super Indonesia, Persija hanya sekali menginjakkan kaki di babak
final dan hanya menajadi runner-up setelah dipaksa menyerah dari Persipura dengan
skor tipis 3-2 di Jakarta, serta sekali menjadi tim fair play pada musim 2008-2009.
Sudah 13 tahun Macan Kemayoran tertidur lelap tanpa
sedikitpun ingin terbangun dari mimpi indahnya, bahkan hampir terdegradasi pada
musim 2011-2012. Semoga di hari jadinya yang ke-86 tahun, Macan Kemayoran kembali
bangun dari tidur panjangnya dan kembali ke masa jayanya.
Selamat Ulang Tahun Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ), Persija atau apapun namamu
nantinya. #GuePersija #PersijaDay #Gra86lory #86TahunPersija
Tidak ada komentar:
Posting Komentar