SELAMAT DATANG - OREN BERBUDI LUHUR - #PERSIJASELAMANYA

Senin, 06 Oktober 2014

Tidak Berkembang

Setelah di pastikan gagal melaju ke babak 8 besar ISL musim 2013-2014 Persija Jakarta melakukan beberapa perombakan besar, salah satunya adalah diberhentikannya Benny Selvianus Dollo dari jabatan pelatih kepala.
Hal ini membuat Persija harus mengatur tim dari titik awal atau nol kembali. Beberapa nama sudah mulai menjadi perbincangan hangat untuk menggantikan posisi yang di tinggalkan coach Bendol, sapaan akrab Benny Dollo.
Semenjak bergulirnya Indonesian Super League pada musim 2008-2009 tercatat sudah lima kali Persija mengganti nahkoda tim. Mulai musim 2008-2009 posisi pelatih kepala skuad Persija Jakarta berada di tangan  Danurwindo, setelah itu musim 2009-2010 beralih ke Bendol, kemudian musim 2010-2011 Bendol di gantikan oleh Rahmad Darmawan, pada musim 2011 hingga 2013 Persija di tukangi oleh Iwan Setiawan, barulah musim 2013-2014 posisi kepelatihan itu kembali di pegang oleh Bendol dan saat ini posisi itu kembali kosong.
Jika kita melihat ke dunia internasional, khususnya persepakbolaan di benua Eropa, jarang ada tim yang melakukan bongkar pasang pelatih kepala dalam kurun waktu 1 musim masa kepelatihan, karena untuk mendapatkan sesuatu hal yang maksimal, membutuhkan waktu dan perjuangan yang tidak sebentar dan juga tidak instan. Coba saja kita tengok tim besar Manchester United yang bertahan dengan satu pelatih kepala dari tahun 1986 hingga mengakhiri kariernya pada tahun 2013 (27 tahun), Sir Alex Ferguson dengan beberapa prestasi yang bisa di bilang di atas rata, seperti meraih 13 juara liga dan menjadi satu-satunya pelatih yang memenangkan piala FA sebanyak 5 kali.
Ada lagi, Arsene Wenger, pelatih Arsenal ini menukangi tim sejak tahun 1996, sudah 18 tahun pria kelahiran Strasbourg, 22 Oktober 1949 ini meramu tim kebanggaan London Utara agar menjadi yang terbaik. Alhasil sudah beberapa prestasi dia dapatkan bersama Arsenal, seperti pada tahun 2004 Arsene Wenger membawa Arsenal menjadi tim tak terkalahkan dalam satu musim Liga Premier Ingris.
Melihat dari contoh di atas, sudah sepatutnya Persija mencoba memberikan kesempatan lebih lama kepada pelatih untuk meramu tim menjadi yang lebih baik, baik dari segi permainan, tak tik, maupun strategi. Semoga di musim depan Management sadar akan hal itu, demi kebaikan Persija dan demi menembus tradisi, juara untuk ke dua kali.

Jaya Persija!!! Persija Selamanya!!!

Penulis: De

Tidak ada komentar:

Posting Komentar