Setelah di pastikan gagal melaju ke babak 8 besar ISL musim
2013-2014 Persija Jakarta melakukan beberapa perombakan besar, salah satunya
adalah diberhentikannya Benny Selvianus Dollo dari jabatan pelatih kepala.
Hal
ini membuat Persija harus mengatur tim dari titik awal atau nol kembali.
Beberapa nama sudah mulai menjadi perbincangan hangat untuk menggantikan posisi
yang di tinggalkan coach Bendol, sapaan akrab Benny Dollo.
Semenjak bergulirnya Indonesian Super League pada musim 2008-2009
tercatat sudah lima kali Persija mengganti nahkoda tim. Mulai musim 2008-2009 posisi
pelatih kepala skuad Persija Jakarta berada di tangan Danurwindo, setelah itu musim 2009-2010
beralih ke Bendol, kemudian musim 2010-2011 Bendol di gantikan oleh Rahmad
Darmawan, pada musim 2011 hingga 2013 Persija di tukangi oleh Iwan Setiawan,
barulah musim 2013-2014 posisi kepelatihan itu kembali di pegang oleh Bendol
dan saat ini posisi itu kembali kosong.
Jika kita melihat ke dunia internasional, khususnya persepakbolaan
di benua Eropa, jarang ada tim yang melakukan bongkar pasang pelatih kepala
dalam kurun waktu 1 musim masa kepelatihan, karena untuk mendapatkan sesuatu
hal yang maksimal, membutuhkan waktu dan perjuangan yang tidak sebentar dan
juga tidak instan. Coba saja kita tengok tim besar Manchester United yang
bertahan dengan satu pelatih kepala dari tahun 1986 hingga mengakhiri kariernya
pada tahun 2013 (27 tahun), Sir Alex Ferguson dengan beberapa prestasi yang
bisa di bilang di atas rata, seperti meraih 13 juara liga dan menjadi
satu-satunya pelatih yang memenangkan piala FA sebanyak 5 kali.
Ada lagi, Arsene Wenger, pelatih Arsenal ini menukangi tim sejak
tahun 1996, sudah 18 tahun pria kelahiran Strasbourg, 22 Oktober 1949 ini meramu
tim kebanggaan London Utara agar menjadi yang terbaik. Alhasil sudah beberapa
prestasi dia dapatkan bersama Arsenal, seperti pada tahun 2004 Arsene Wenger
membawa Arsenal menjadi tim tak terkalahkan dalam satu musim Liga Premier
Ingris.
Melihat dari contoh di atas, sudah sepatutnya Persija mencoba
memberikan kesempatan lebih lama kepada pelatih untuk meramu tim menjadi yang
lebih baik, baik dari segi permainan, tak tik, maupun strategi. Semoga di musim
depan Management sadar akan hal itu, demi kebaikan Persija dan demi menembus
tradisi, juara untuk ke dua kali.
Penulis: De
Tidak ada komentar:
Posting Komentar